Gas Air Mata di Kampus dan Kasus Ferry Irwandi

About the podcast

🎙️ Naskah Podcast: “Gas Air Mata di Unisba — Saat Kampus Jadi Medan Konflik” [Opening – Nada serius] "Halo pendengar, selamat datang di Podcast Suara Kampus. Hari ini kita akan bahas sebuah peristiwa yang membuat ruang akademik kembali jadi sorotan: penembakan gas air mata di Universitas Islam Bandung, atau Unisba." Kronologi Kejadian Pada Senin malam, 1 September 2025, terjadi demonstrasi di depan DPRD Jawa Barat. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun, gas tersebut menyebar hingga ke dalam area kampus Unisba dan juga Universitas Pasundan. Akibatnya, mahasiswa, relawan medis, hingga satpam kampus terkena dampaknya. Beberapa di antaranya bahkan pingsan dan harus mendapat pertolongan medis darurat. Menurut polisi, mereka tidak bermaksud menembak langsung ke kampus, melainkan ke arah jalan. Namun arah angin membuat gas masuk ke dalam area universitas. Larangan & Prinsip Kampus Perlu diketahui, kampus adalah zona aman akademik. Artinya, penggunaan kekerasan, apalagi penembakan gas air mata, dilarang dilakukan di dalam kampus. Hal ini bukan hanya soal hukum, tapi juga menyangkut prinsip hak asasi manusia dan kebebasan akademik. Efek dari Gas Air Mata Fisik: iritasi mata, sesak napas, mual, hingga pingsan. Psikologis: trauma, rasa takut, dan hilangnya rasa aman di lingkungan akademik. Simbolik: kampus yang seharusnya jadi ruang dialog berubah menjadi ruang konflik. [Closing – Nada reflektif] "Insiden ini memberi pesan keras: jangan sampai kampus dijadikan korban dalam konflik politik dan keamanan. Kampus adalah ruang belajar, bukan medan perang. Semoga kejadian di Unisba jadi pelajaran penting bagi semua pihak." 📌 Sumber: Reuters – Indonesia police fire tear gas near campuses, rights groups criticise security (2 September 2025). 👉 Baca berita lengkap di Reuters